"Kepemilikan kita terhadap sesuatu itu seringkali nilainya berkurang ketika ada yang lain yang kita senangi, maka berhati-hatilah. Lawanlah ketamaan itu dengan rasa cukup."
Ini adalah petikan kalimat yang saya dengar di YouTube siang ini. Saya hanya tersenyum karena kalimatnya sangat sederhana, namun muatannya tak sesederhana kalimat jika dijalankan saat ini. Terlebih sebagai ibu baru, mamah muda, mahmud istilahnya sekarang, saya menginginkan banyak hal untuk anak, suami, dekorasi rumah bahkan kenyamanan dalam bekerja dan gaji dua digit.
Tentu ini akan jadi masalah jika tidak disikapi dengan hati-hati dan mempertebal telinga serta hati. Apalagi kalau sudah melihat dan mendengar pencapaian karir orang lain, jumlah aset yang mereka punya dan pasangan yang diceritakan sempurna. Bisa-bisa tahun pertama usia pernikahan kami sudah mulai banyak drama.
Akhirnya saya berfantasi sendiri dengan pikiran. Jika kita tidak mengejar lebih dalam hidup tentu tidak ada masalah. Kata Socrates
 |
Image by Berdigdaya |
"Rahasia bahagia tidak ditemukan dalam mencari lebih banyak tetapi dalam mengembangkan kapasitas untuk bisa menikmati lebih sedikit,"
Sederhanya jangan berlebihan, jangan "too much" jangan "FOMO - Fear of Missing Out " atau istilah sejenislah agar kita bisa lebih survive dalam hidup.
Jadi nggak pentinglah untuk punya banyak hal yang bikin sakit kepala. Misalnya temen punya mobil baru, kita juga pengen yang serupa atau bahkan lebih, udah beli seken aja, hemat budged. Lagian harga mobil akan terus turun setiap tahunnya.
Nggak penting juga mengukur sumber pendapatan orang dan bertanya pasangannya dia kerja dimana, penghasilan pasangan berapa dan jumlah tagihan perbulan dengan tujuan merendahkan orang lain. Karena akan muncul iri hati yang setiap harinya bikin sakit hati, endingnya dibawa sampai mati.
Apalagi niatan untuk menyaingi orang lain, dengan memilih shortcut atau jalan pintas ke dukun, ke orang pinter, minta penglaris dll, hanya untuk disegani dan nambah rejeki. Ingat minta itu ke Tuhan bukan ke manusia.
Jadi, sehabis membaca tulisan ini, mulailah berlatih untuk bisa menikmati yang lebih sedikit terhadap apa yang dimiliki hari ini agar kamu lebih bahagia, kembangkan diri kamu ke level hidup selanjutnya dengan cara menikmati dan mensyukuri apa yang kamu anggap sedikit tadi, terutama kepemilikan atas barang-barang.
Ayo ubah fokus hidup kita terhadap kepemilikan barang tadi, letakkan pilihan untuk diri sendiri pada posisi
"Saya berarti, meskipun punya barang sedikit, karena saya merasa cukup untuk bisa dinikmati dan disyukuri - @sarahdigdaya"
Allah akan memberikan apa yang tidak kamu sangka.
Quote dari saya dibawah ini, menjawab judul postingan blog ini :
"Berbahagialah dengan rasa cukup - @sarahdigdaya"
Batam, 26 Desember 2022
Dengan penuh cinta,
Sarah Meilina | Ig : sarahdigdaya
More From Author
Relationship