 |
Image by Berdigdaya.com |
Seorang ustadz di daerah ku kini sedang menjadi sorotan segilintir jemaahnya yang mem-follow akun facebook-nya. Kenapa disorot? karena sang ustad yang masih berumur 30 tahun ini baru saja melanggengkan pernikahan dengan seorang single parent yang memiliki 7 anak. Istri kedua sang ustad ini terpaut jauh. Lalu apa motifnya?
Sang ustad juga memiliki istri pertama yang usianya juga terpaut jauh. Istri pertama awalnya memberikan izin untuk poligami. Pun wanita yang dinikahi juga buka yang muda dan bening, mungkin seusia. Yang namanya perasaan cemburu pasti tidak bisa terelakkan dari situasi ini. Mengingat, belakangan sang ustad lebih sering membawa istri kedua untuk tampil dihadapan publik. Kenapa demikian?
Suatu hari istri pertama bercerita kecemburuannya kepada seorang nenek yang nyentrik dan apa adanya, nenek juga merupakan jemaa dari sang ustad. Lalu si nenek bilang
"Makanya berdandan, percantik diri dan modis, Nak," kata nenek menasehatinya.
Kalimat ini sederhana dan aku suka ! Bagaimana tidak?
Istri pertama ini memiliki dua orang anak dan kini sedang mengandung pula, menurut kabar yang beredar. Lalu Ia tidak pernah berdandan bahkan untuk suaminya sendiri. Ia sibuk mengurus anak, rumah, dapur dan alasan untuk tidak berdandan adalah agama melarang. Funny !
***
Sebuah informasi yang belum bisa diklarifikasi kebenarannya, istri kedua sang ustad dulunya pekerja yang gigih, tujuh anaknya juga udah pada gede-gede. Sang ustad juga memberikan kuasa kepadanya untuk mengelola tempat ngopi dan berencana untuk diorbitkan menjadi anggota DPRD. Oh shitt ! Aku nggak suka ini !!! (Semoga pembaca juga nggak suka ini)
Lalu istri pertama, doktrin model apa yang ditanamkan oleh sang ustad sehingga untuk dirinya sendiri aja belum bisa berbenah, sibuk dengan anak, tidak bisa mengembangkan diri dan up grade dalam mengahadapi situasi saat ini? Come on, Tuhan memperbolehkan perempuan berdandan untuk suami dan Tuhan juga mengizinkan kita untuk upgrade kok, itulah kenapa Tuhan ngasih kita otak !!!
Lah, ngapaian dikasih izin kalau masih cemburu ketika sang ustadz sama istri pertama? Alasan "dapet surga ?" . Ini yah Mbak logikanya, ibadah itu kan kudu ikhlas sama Allah, menikah juga termasuk ibadah, jika dalam membina rumah tangga yang dibagi ini Mbaknya nggak iklas, lalu ibadahnya gimana? dapet sorga apa kagak? ya kagak !
Aku menyimpulkan sendiri, bahwa istri pertama sedang dalam masa kritis dan sedang tidak bahagia. Sedangkan istri kedua, yang sedang dalam masa bulan madu dengan sang ustad,
"Hei ! Anda tolong jaga perasaan istri pertama dengan tidak memposting kebahagiaan dari sisi Anda. Efek lainnya dengan postingan itu, anda menyebabkan ghibah kepada ibu-ibu pengajian dan itu dosa.
Lalu untuk sang ustad,
"Hebat, anda merasa bisa adil dan tidak takut jika hak-hak perempuan tidak terpenuhi. Nggak takut kehilangan kepercayaan dari Allah dan dari jemaah kah?"
***
Berdasarkan kisah diatas, faktanya, manusia itu tamak ! tidak memandang label yang melekat pada dirinya. Sang ustad merasa tidak tidak berarti jika tidak memiliki banyak.
Btw, aku nggak menolak firman Allah dalam Alqur-an surah Annisa ayat 3 dan ajaran Muhammad S.A.W ini lho. Cuma kan Nabi Muhammad aja menikah lagi setelah 25 tahun menduda pasca kematian Khadijah. Dalam sejumlah Sirah Nabawiyah disebutkan bahwa Khadijah wafat saat Rasulullah berusia 50 tahun.
Artinya, Rasulullah itu mencintai Khadijah sebagai satu-satunya wanita dimuka bumi ini. Bahkan ketika menikah dengan Aisyah yang bening itu, Rasulullah nggak making love , makanya beliau nggak punya anak sama Aisyah.
Di usia 50 tahun itu, Rasulullah menikahi janda tua dan banyak anak. Saudah binti Zam'ah, janda berusia 55 tahun, Zainab binti Jahsyi, janda berusia 45 tahun, Ummu Salamah, janda berusia 62 tahun. Lalu saat Rasulullah usia 57 tahun, beliau menikah janda berusia 47 tahun kemudian dengan Juwairiyah binti Al-Harits, janda berusia 65 tahun yang telah punya 17 anak.
Kemudian Rasulullah menikahi Shafiyah binti Hayyi Akhtab, berusia 53 tahun dengan 10 orang anak, Maimunah binti Al-Harits, janda berusia 63 tahun, dan Zainab binti Harits, janda 50 tahun.
Tujuan Rasulullah menikahi para janda dan anak yatim, untuk menolong mereka. Bukan untuk membangun kerajaan bisnis, atau dipandang tinggi. Gw kalau jadi jemaahnya, ya udahlah cabut aja ! selain berprinsip :
Manusia hari ini nggak akan bisa melaksanakan poligami ini tanpa nafsu, manusia hari ini juga nggak bakalan bisa adil, karena adil itu milik Allah mutlak.
Untuk memvalidasi silahkan buka Al-quran terjemahan deh, ini linknya dan baca sendiri yes manusia yang tidak adil akan datang pada hari kiamat dalam keadaan badannya miring. (HR. Abu Daud, Ibnu Majah, dan An Nasai) , Surat An-Nisa Ayat 3 , Surat An-Nisa Ayat 19 , Surat At-Taghabun Ayat 14 dan sebuah artikel tentang Janda Rasulullah .
***
Sarah Meilina
Wednesday, 28 December 2022
More From Author
Relationship