Si Zalea dan keluarganya akhirnya pindah ke tempat lain, setelah Ibu Kontrakan nyuruh mereka pindah. Karena pasca kejadian mereka pakai uang kita, kita langsung TF ke Ibu, terus Ibu kontrakan juga cerita, kalau Bapak si Zalea mau minjem uang ke bank dan ngaku itu rumahnya, dijadiin sebagai alat gadai.
 |
property by berdigdaya.com |
Tetangga Aneh Itu Akhirnya Pindah
Pantesan aja si Zalea makin brutal mulutnya sebelum aku fight sama dia. Jadi ada ada orang bank datang kerumah nanya ini aset siapa, bener yah punya si Bapak Zalea. Mama aku yang polos bilang
“Bukan Pak, yang punya rumah Ibu Ani tinggal di Tanjung Uma, kami cuma ngontrak disini,”
“Ibu ngontrak udah berapa lama disini?”
“Udah hampir 2 tahun Pak,”
“Kalau orang sebelah ?”
“Wah lebih duluan mereka dari kami Pak, orang lama mereka ini, mungkin sejak anaknya sama SMA, mereka sudah disini Pak,”
“Air dan listrik gimana yah Bu, saya lihat satu meteran”
“Iya Pak, di bagi dua, lancar-lancar aja bayarnya Pak”.
Lalu orang bank itu pergi.
Ya salah sendirilah, kenapa nggak koordinasi dlu sama kita, kalau memang mau minjem ya, kasih tau lah, ke kita atau ke Ibu yang punya kontrakan.
Oh ya, temennya yah, namanya Noni, dia baru pulang dari Medan. Ntah pada momentum apa kita ngobrol. Dia bilang
“Aku kecewa lho sama Ko Sar ?”
"Lha? Kenapa?” tanya aku heran
"Ko nggak seharusnya begitu sama Zalea” dia berusaha menasehati
“Nggak ngerti, asli,” aku bingung dong.
“Ya, aku nggak tau detailnya kayak gimana, tapi ko nggak harus hina dia,”
“Waoooooo….. Ulalaa…. Ko aja nggak mau cerita gimana versi dia, tapi mau denger versi aku ga?, entar dia sendiri yang malu,” kata aku membela diri
“Nggak tau lah aku, tapi ga harus juga ko kayak gitu,” Noni kebingungan
“Makanya cerita detail, gimana aku tau salah aku, kalau ko nggak mau cerita, kan aneh, gimana bisa konnge justifikasi aku, sementara ko aja bilang nggak tau, absurd," Aku ngegasssss....
Ending dari obrolan itu aku bilang
“Ko temennya, otomatis ko belain dia dong, nggak bisa dibantah itu,” kata ku.
Lalu dari Noni sendiri aku denger, bahwa dia sudah menikah, punya anak satu dan kini tinggal di Batu Aji. Noni pun juga kecewa sama dia karena nggak bayar hutangnya. Lalu aku bilang,
“Ko aja temennya ga dibayar, apalagi cuma tetangga,”.
Btw, uang yang pernah di pakai sama ayahnya Zalea, udah dibalikin ke Mama aku yah. Mama aku sampai capek mintanya. Tapi Alhamdulillah udah dibalikin.
Kenapa aku nggak pindah saja, kalau aku pribadi sih, mau banget. Cuma Mama aku, nggak mau. Karena katanya berasa kayak dikampung. Maklumlah bukan perumahan, tapi kaplingan. Mama juga suka bilang, nanti aku ga bisa bayar rumah, kalau ngontrak yang gede, padahal aku yakin Allah bantu, kan aku udah usaha. Terus Mama juga mikirin bunganya, tanamannya dll. Padahal bunga dan pohonnya suma di curi orang, belum lagi jemuran kita yang bajunya hilang melulu, di curi orang.
Kenapa nggak beli rumah, ya tadi Mama aku bilamg Riba, tapi kita mentok nggak ada solusi lain kalau ga jalan Riba. Dari pada Riba, ya akhirnya ngontrak lagi….
Aku masih punya cerita soal tetangga setelah Zalea.
- End -
More From Author
Bertetangga