Si Zalea ini dulunya temen aku ketika SMP, dia baik lho aslinya. Entah kenanya dimana hubungan temanan kita. Dia dulu sering curhat masalah pacarnya sama aku, sering cerita kehidupan probadinya, dan memang ayahnya temperamental, serta Namanya yang sabar banget hadapin keluarganya. Meskipun begitu, dia sayang banget lho sama Bapaknya.
 |
Property by berdigdaya.com |
Zalea Ngajak Duel
Belum lagi perangai kakak laki-lakinya, adeknya yang cowo yang ga bisa kompromi dan ayahnya yang lebih sayang sama adeknya yang cewe. Yah... namanya juga cerita kehidupan, ceritanya baku anggap wajar, meskipun tindakannya tak bisa diwajarkan. Karena Mama aku ngerasa kita akrab, jadi ini alasan Mama pindah ngontrak disana. Eh taunya begini….
Kalau adeknya yang cowo dan cewe suka berantem, Mama aku juga sering nasehatin sih, Mama dah anggap kayak anaknya sendiri. Kan Mamanya nggak ada. Sama juga kalau kita berantem dirumah, Mama aku juga merepet... Wkwkwkw... 😂😂. Tapi kayaknya Zalea nggak suka deh, karena dianggap ikut campur, karena sehabis dinasehatin, si Zalea teriakan dalam rumah bilang
"Urus aja keluarga kau, anak kau, kenapa kau urus keluarga aku ! Dah sok hebat kali kalian kayaknya," sambil mukul-mukul dinding.
Belum lagi kalau Zalea cerita ke Bapaknya, Bapaknya pun responnya sama. Mama aku gemetaran ngedengernya. Jadi aku larang lah Mama aku dan adik-adikku untuk berinteraksi dengan mereka. Paling cuma tegur dan sapa. Adik cewe aku kan mentalnya nggak kayak aku yah, pernah lho dia pulang kerja dikatain
"Apa kau jelek, jelek aja pun belagu, sini duel kakak kau sama aku," kata Zalea kepada Adik ku yang cewe.
Nangis dong dia. Takut. Tapi aku masih belum mau kepancing, sampai denger ditelinga aku sendiri. Cuma aku ajarin adik aku balas,
"Besok-besok kalau dikatain lagi jelek, ngajak duel, bilang aja, Apa kau Gajah Bengkak, gitu, nggak usah takut, kalau dia mukul duluan kita hitung-hitungan di kantor kepolisian, nggak gentar kakak," kata ku berapi-api.
Terus adek aku yang cowo, yang sebaya dengan adeknya Zalea nyeletuk,
"Halah, nggak usah lawan kakak lah, one by one aja lah yok aku sama adeknya yang cowo itu, lebih bernyali bencong Batu Ampar dari pada dia, di sekolah di bully dia sama temen aku, baru diajak bertumbuk aja dah nangis, aku yang suka belain dia di sekolah tuh, mana bodoh lagi adeknya sok kali, nggak maulah lagi aku tolongin, mampus sana," logat adek aku yang cowo emang Batam banget.
Suatu hari pemicunya adek aku masing-masing beli motor, dia ngatain-ngatain kita miskin dan belagu.
Tetangga Ngatain-ngatain Kita Miskin
More From Author
Bertetangga